PENDEKATAN
BERPIKIR KRITIS PADA PENGKAJIAN
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara
sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional
klien serta untuk menentukan pola respon klien saat ini dan waktu sebelumnya (Carpenito-Moyet.2005).Meliputi
dua tahap :
-
Mengumpulkan dan verifikasi data dari
sumber primer(klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan, rekam
medis).
-
Analisa seluruh data sebagai dasar untuk
menegakkan diagnosa keperawatan, mengidentifikasi berbagai masalah yang saling
berhubungan dan mengembangkan rencana perawatan yang sifatnya individual.
Tujuan dari pengkajian
adalah untuk menyusun data dasar (database) mengenai kebutuhan, masalah
kesehatan dan respons klien terhadap masalah. Data harus menunjukkan pengalaman
yang berhubungan praktek kesehatan, tujuan, nilaidan harapan terhadap sistem
pelayanan kesehatan.
Berpikir kritis sangat penting dalam
pengkajian karena dapat membantu memperluas pandangan dalam membuat kesimpulan
atau mengambil keputusan terkait kondisi kesehatan klien. Saat mengumpulkan
data mengenai klien, akan menggunakan pengetahuan yang terkait , mengingat
kembali pengalaman klinis sebelumnya, menerapkan standar praktik untuk
membimbing membuat pengkajian yang benar dan bermanfaat.(Potter-Perry.2005)
Pengetahuan
akan : proses penyebab penyakit, pertumbuhan dan perkembangan normal,fisiologi
dan psikologi normal, hasil pengkajian normal, promosi kesehatan, keterampilan
mengkaji, keterampilan berkomunikasi.
Pengalaman
akan : pengalaman merawat klien sebelumnya, validasi pengkajian,observasi
teknik pengkajian.
Perilaku
akan : ketekunan,keadilan,integritas diri, kreativitas.
Standar akan : standar
praktek keperawatan ANA, standar praktek khusus, standar intelektual
pengukuran.
Penggunaan keterampilan komunikasi yang baik dan memakai
standar intelektual pemikiran kritis membuat dapat mengumpulkan data yang
lengkap dan akurat serta relevan. Pengalaman klinis sebelumnya akan
mempengaruhi keterampilan untuk mengkaji. Validasi hasil pengkajian yang
abnormal dan observasi pribadi terhadap pengkajian yang dilakukan oleh seorang
proff ahli dapat membantu kita menjadi pengkajian yang kompeten. Juga akan
belajar menerapkan standar praktik dan standar normal yang sudah diakui untuk
data pemeriksaan fisik pada saat memeriksa klien. Gunakanlah pemikiran kritis
seperti rasa ingin tahu, ketekunan dan percaya diri untuk memastikan melengkapi
data yang komperehensif.
Pengumpulan Data
Pada saat mulai
mengkaji, berpikirlah kritis tentang apa yang dinilai. Tentukan pertanyaan atau
pengukuran apa yang sesuai. Saat bertemu klien, lakukan observasi singkat.
Biasanya didasarkan pada situasi pengobatan.
Tanda (cue) adalah
informasi yang kita dapatkan melalui pemeriksaan. Inferensi adalah keputusan
atau interpretasi terhadap tanda-tanda tersebut. Berusahalah untuk selalu
menginterpretasi karena semua tanda penting yang diperoleh dari klien untuk
membantu melakukan pengkajian.
Setelah observasi
singkat lalu fokuskan pengkajian pada tanda penting dan pola data yang
mengidentifikasikan adanya masalah. Terdapat dua pendekatan untuk melakukan
pengkajian yang komperehensif, yakni :
1.
Melibatkan penggunaan format data dasar
yaitu berdasarkan konsep teori yang sudah diterima secara luas atau standar
praktik.
2.
Pendekatan berorientasi masalah.Fokus
pada situasi klien saat ini dan mulai dengan maslah yang ada.
Kemudian ajukan
pertanyaan berikutnya untuk memperjelas atau memperluas pengkajian. Pastikan
untuk selalu mendapatkan informasi atau tanda sebelum mendapatkan kesimpulan.
Kesimpulan yang akan membimbing untuk mengajukan pertanyaan berikutnya.
Informasi yang didapat akan berkembang menjadi rangkaian pertanyaan atau
observasi tambahan.
Terdapat
dua sumber data utama, yaitu:
a.
Data Subyektif adalah deskripsi verbal
klien mengenai masalah kesehatannya. Biasanya berupa perasaan, persepsi dan
keluhan gejala.
b.
Data Objektif adalah hasil observasi
atau pengukuran dari data status kesehatan klien. Pengukuran data objektif
adalah berdasarkan standar yang telah diakui atau karakteristik perilaku.
Sumber data dapat
berasal dari :
a.
Klien, merupakan sumber informasi
terbaik.
b.
Keluarga dan kerabat lainnya, merupakan
sumber data primer untuk anak, bayi, orang dewasa yang sakit kritis, gangguan
mental, disorientasi atau tidak sadar. Mereka juga merupakan sumber informasi
sekunder.
c.
Tim Kesehatan
d.
Rekam Medis
e.
Catatan lain dan literatur
f.
Pengalaman perawat
Adapun metode
pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah :
a.
Wawancara, terdapat 3 fase yaitu fase
orientasi, fase kerja dan fase terminasi. Diperlukan teknik komunikasi yang
baik pada tahap ini.
b.
Riwayat Keperawatan, termasuk di
dalamnya adalah informasi biografi, alasan berobat ke fasilitas kesehatan,
penyakit saat ini, riwayat kesehatan, riwayat keluarga, keadaan lingkungan,
riwayat psikososial, kesehatan spiritual, analisa sistem serta dokumentasi
penemuan riwayat.
c.
Pemeriksaan fisik,melibatkan penggunaan
teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dan penciuman. Juga meliputi
berat badan, tinggi badan, tanda vital dan pemeriksaan lengkap dari kepala
hingga kaki.
d.
Pemeriksaan diagnostik dan laboratorium,
membantu mengidentifikasi atau memperjelas kelainan atau penemuan yang didapat
pada riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik.
Referensi :
Potter-Perry, 2009. Fundamental Of Nursing. Edisi 7. Salemba
Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar