Minggu, 21 Desember 2014

KOMUNIKASI ORGANISASI ( TEMAN SEJAWAT)

KOMUNIKASI  ORGANISASI ( TEMAN SEJAWAT)



            Dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi. Komunikasi merupakan bagian penting dalam organisasi karena menyangkut hubungan antar manusia yang ada di dalamnya. Hubungan yang harmonis dalam organisasi dapat dicapai dengan adanya komunikasi.Conrad,1985 (dalam Stewart, 2005 : 170), mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi dalam organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
1.      Fungsi Perintah. Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah.” Dua jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil mempengaruhi orang lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut.
2.      Fungsi Relasional. Komunikasi memperbolehkan anggota “menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif dan hubungan personal dengan organisasi lain”.Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara.
3.      Fungsi Managemen Ambigu. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi.
Komunikasi Horizontal
            Adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama tingkatannya otoritasnya di dalam organisasi.Pesan biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.Menurut Azhari (Azhari, 1997 : 137) adalah jenis komunikasi yang berlangsung antar pegawai atau rekan sekerja dalam suatu perusahaan. Komunikasi ini mempunyai tujuan tertentu, diantara nya adalah :
1.      Mengkoordinasi tugas-tugas. Kepala-kepala bagian dalam organisasi mengadakan rapat atau pertemuan untuk mendiskusikan berbagai hal dalam mencapai tujuan organisasi.
2.      Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas-aktivitas. Ide dari banyak orang biasanya lebih baik daripada ide dari satu orang.
3.      Memecahkan permasalahan yang timbul di antara orang-orang yang berada dalam tingkat yang sama.
4.      Menyelesaikan konflik di antara anggota yang ada di dalam bagian organisasi.
5.      Menjamin pemahaman yang sama.
6.      Mengembangkan sokongan interpersonal. Hal ini akan memperkuat hubungan di antara sesama karyawan dan akan membantu kekompakkan dalam kerja kelompok.
Berdasarkan ruang lingkupnya, komunikasi terbagi atas :
a.       Komunika Interpersonal
Komunikasi ini biasanya dilakukan dengan tatap muka, berlangsung secara dialogis sehingga bisa berlangsung kontak pribadi.
b.      Komunikasi Dengan Rekan
Yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi terhadap teman sekerja hendaknya terdapat rasa hormat, sederhana dan jujur. Keterbukaan dan disiplin menjadi budaya yang harus ditekuni secara bersama-sama maka akan menumbuhkan rasa saling menghormati
c.       Arus Komunikasi ke Bawah.
Di sini, atasan yang membuat rencana kemudian diperintahkan untuk kepada karyawan untuk dilaksanakan, sikap ini yang membuat resah.Oleh komunikasi dua arah sangatlah penting dalam membangun relasi yang baik.
d.      Arus Komunikasi ke Atas.
Nilai utama dari komunikasi ke atas adalah karyawan mengerti pesan yang disampaikan pimpinan.
e.       Komunikasi Diagonal.
Merupakan ruang lingkup silang yang didasari pada struktur organisasi seperti hubungan struktur yang tidak langsung namun ada hubungan kerja karena ada spesialis.
Selain itu, komunikasi dapar berupa tulisan dan komunikasi yang bersifat verbal serta non verbal. Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta surat edaran
Cara Komunikasi Antar Petuga Kesehatan adalah :
Komunikasi verbal dan non verbal. Cara ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk misal komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang atau beberapa orang saja. Atau dalam bentuk pertemuan yang melibatkan banyak orang. Pada komunikasi interpersonal, komunikasi verbal dan non verbal digunakan baik secara tersendiri atau sebagai pendukung dari komunikasi yang dilakukan. Pada pertemuan apapun akan terjadi komunikasi verbal dan non verbal antar peserta pertemuan. Diperlukan keterampilan berkomunikasi agar mendapatkan hasil yang optimal.


Daftar Referensi
S.Juliana.2010.Pengertian dan Fungsi Komunikasi.repository.usu.ac.id.12 September 2014(21.55)
Rahmanto, Aris Febri.2004.Peranan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi.fikom.weblog.esaunggul.ac.id.10 September 2014.(23.30)
Basuki,Endang.September 2008.Komunikasi Antar Petugas Kesehatan.Indonesia.digitaljournals.org.11 September 2014.( 19.40)

                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar