KOMUNIKASI ORGANISASI ( TEMAN SEJAWAT)
Dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul
dalam proses organisasi. Komunikasi merupakan bagian penting dalam organisasi
karena menyangkut hubungan antar manusia yang ada di dalamnya. Hubungan yang harmonis
dalam organisasi dapat dicapai dengan adanya komunikasi.Conrad,1985 (dalam
Stewart, 2005 : 170), mengidentifikasikan tiga fungsi komunikasi dalam
organisasi. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
1.
Fungsi Perintah. Komunikasi
memperbolehkan anggota organisasi “membicarakan, menerima, menafsirkan dan
bertindak atas suatu perintah.” Dua jenis komunikasi yang mendukung pelaksanaan
fungsi ini adalah pengarahan dan umpan balik, dan tujuannya adalah berhasil
mempengaruhi orang lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah
koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi
tersebut.
2.
Fungsi Relasional. Komunikasi
memperbolehkan anggota “menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif dan
hubungan personal dengan organisasi lain”.Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi
kinerja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara.
3.
Fungsi Managemen Ambigu. Komunikasi
adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang
melekat dalam organisasi.
Komunikasi
Horizontal
Adalah pertukaran pesan di antara orang-orang yang sama
tingkatannya otoritasnya di dalam organisasi.Pesan biasanya berhubungan dengan
tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah,
penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi.Menurut Azhari (Azhari,
1997 : 137) adalah jenis komunikasi yang berlangsung antar pegawai atau rekan
sekerja dalam suatu perusahaan. Komunikasi ini mempunyai tujuan tertentu,
diantara nya adalah :
1.
Mengkoordinasi tugas-tugas.
Kepala-kepala bagian dalam organisasi mengadakan rapat atau pertemuan untuk
mendiskusikan berbagai hal dalam mencapai tujuan organisasi.
2.
Saling membagi informasi untuk
perencanaan dan aktivitas-aktivitas. Ide dari banyak orang biasanya lebih baik
daripada ide dari satu orang.
3.
Memecahkan permasalahan yang timbul di
antara orang-orang yang berada dalam tingkat yang sama.
4.
Menyelesaikan konflik di antara anggota
yang ada di dalam bagian organisasi.
5.
Menjamin pemahaman yang sama.
6.
Mengembangkan sokongan interpersonal.
Hal ini akan memperkuat hubungan di antara sesama karyawan dan akan membantu
kekompakkan dalam kerja kelompok.
Berdasarkan ruang
lingkupnya, komunikasi terbagi atas :
a.
Komunika Interpersonal
Komunikasi
ini biasanya dilakukan dengan tatap muka, berlangsung secara dialogis sehingga
bisa berlangsung kontak pribadi.
b.
Komunikasi Dengan Rekan
Yang
perlu diperhatikan dalam berkomunikasi terhadap teman sekerja hendaknya
terdapat rasa hormat, sederhana dan jujur. Keterbukaan dan disiplin menjadi
budaya yang harus ditekuni secara bersama-sama maka akan menumbuhkan rasa
saling menghormati
c.
Arus Komunikasi ke Bawah.
Di
sini, atasan yang membuat rencana kemudian diperintahkan untuk kepada karyawan
untuk dilaksanakan, sikap ini yang membuat resah.Oleh komunikasi dua arah
sangatlah penting dalam membangun relasi yang baik.
d.
Arus Komunikasi ke Atas.
Nilai
utama dari komunikasi ke atas adalah karyawan mengerti pesan yang disampaikan
pimpinan.
e.
Komunikasi Diagonal.
Merupakan
ruang lingkup silang yang didasari pada struktur organisasi seperti hubungan struktur
yang tidak langsung namun ada hubungan kerja karena ada spesialis.
Selain itu, komunikasi
dapar berupa tulisan dan komunikasi yang bersifat verbal serta non verbal.
Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta surat edaran
Cara
Komunikasi Antar Petuga Kesehatan adalah :
Komunikasi verbal dan
non verbal. Cara ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk misal komunikasi
interpersonal yang melibatkan dua orang atau beberapa orang saja. Atau dalam
bentuk pertemuan yang melibatkan banyak orang. Pada komunikasi interpersonal,
komunikasi verbal dan non verbal digunakan baik secara tersendiri atau sebagai
pendukung dari komunikasi yang dilakukan. Pada pertemuan apapun akan terjadi
komunikasi verbal dan non verbal antar peserta pertemuan. Diperlukan
keterampilan berkomunikasi agar mendapatkan hasil yang optimal.
Daftar Referensi
S.Juliana.2010.Pengertian
dan Fungsi Komunikasi.repository.usu.ac.id.12
September 2014(21.55)
Rahmanto, Aris
Febri.2004.Peranan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi.fikom.weblog.esaunggul.ac.id.10 September 2014.(23.30)
Basuki,Endang.September
2008.Komunikasi Antar Petugas Kesehatan.Indonesia.digitaljournals.org.11
September 2014.( 19.40)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar