BAB I
MODEL
KONSEP dan
TEORI KEPERAWATAN
IMOGENE M. KING(TEORI KING)
A.
PENGERITAN
Teori dibuat untuk menjelaskan sebuah
fenomena,seperti perawatan diri sendiri atau pelayanan.Sebuah teori adalah
suatu cara melihat melalui suatu kumpulan kenyataan dan konsep khusus secara
relative dan proporsinya dalam menggambarkan atau hubungannya dengan konsep (Fawcett,2005).
Teori merupakan sebuah kumpulan konsep,definisi dan
asumsi atau proporsi untuk menjelaskan sebuah fenomena (Gambar 1). Teori menjelaskan bagaimana elemen -elemen tersebut berhubungan dengan
fenomena secara khusus.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari
beberapa aspek keperawatan unuk mencapai tujuan
menggambarkan,menjelaskan,memperkirakan,dan/atau pelaksanaan asuhan keperawatan(Maleis,2006).
Teori merupakan abstraksi yang menyiratkan prediksi
berbasis dipenelitian.Teori
tanpa penelitian dan penelitan tanpa dasar teoritis tidak akan membangun
pengetahuan ilmiah untuk disiplin (King,1977,p.23). King
secara bertahap mengeluarkan pernyataan -pernyataan
dimulai pada periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan
melalui penelaahan literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul
Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A
Conceptual Framework for Nursing) yang
berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal
Attainment). Pada tahun 1971
King memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri atas tiga system yang
saling berinteraksi. Model
keperawatan terakhir dari King memadukan tiga system interaksi yang
dinamis-personal, interpersonal
dan social yang mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen
J.P,2009).
Dia memilih 15 konsep dari literature keperawatan (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh kembang, stess, waktu, ruang pribadi, organisasi, status, kekuasaan, kewenangan, dan pengambilan keputusan) sebagai pengetahuan yang penting digunakan
oleh perawat. Dipilih sepuluh
konsep dalam kerangka kerja tersebut (diri, peran, persepsi, komunikasi, interaksi, transaksi, tumbuh-kembang, stress, waktu
dan ruang pribadi) sebagai
pengetahuan inti yang digunakan perawat dalam situasi keperawatan yang
sebenarnya.
B.
HUBUNGAN
TEORI KING DENGAN KEPERAWATAN
1.
Karakteristik
Teori
Teori Imogene M. King
mengenai pencapaian tujuan (1981) berasal dari kerangka konsepnya (Gambar 2). Kerangka kerja King menunjukkan hubungan
system personal (individu), system interpersonal (kelompok seperti perawat - pasien), dan system social (misalnya system pendidikan, system layanan kesehatan).
King memahami
model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka
dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep
interaksi.
a.
System Personal (individu). Untuk system personal konsep
yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh,
dan waktu.
1)
Persepsi
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status
emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua,
selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.
2)
Diri
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang
lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah
individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.
3)
Pertumbuhan
dan Perkembangan
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan
walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang
berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses
diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai
aktualisasi diri.
4)
Citra Tubuh
King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan
reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.
5)
Ruang
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau
subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan
situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi
individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang
yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut
territory dan perilaku oran yang menempatinya.
6)
Waktu
King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian
yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu
kejadian dengan kejadian yang lain
b.
Sistem
Interpersonal
King mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra
manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan
empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi,
komunikasi, transaksi, peran dan stress.
1)
Interaksi
Interaksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.
2)
Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang
diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung,
misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi
adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat
diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide - ide satu orang keorang lain.Aspek
perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari
perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan
tubuh.
3)
Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian - rangkaian kejadian dalam
waktu.
4)
Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat
sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran
yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki
posisi di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara
2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.
5)
Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun
manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan
informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress
adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus
terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi
yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual,
personal, dan subjektif.
c.
Sistem
Social
Merupakan system dinamis yang akan
menjaga keselamatan lingkungan. Ada
beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat mengantarkan
organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.
1)
Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk
mencapai tujuan personal atau organisasi.
2)
Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai
dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam
organisasi berhubungan dengan wewenang.
3)
Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
4)
Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
5)
Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok
dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa
status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
2.
Konsep
Interaksi Teori
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja
konseptualnya, bahwa manusia
seutuhnya (Human Being) sebagai system terbuka yang secara
konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
dasar King tentang manusia seutuhnya meliputi social, perasaan, rasional, reaksi, control, tujuan, orientasi
kegiatan dan orientasi pada waktu.
Dari
keyakinannya tentang Human
Being ini, King
telah menderivat asumsi tersebut lebih
spesifik terhadap interaksi perawat – klien ;
a.
Persepsi dari perawat dan klien
mempengaruhi proses interaksi.
b.
Tujuan, kebutuhan - kebutuhan
dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi interaksi.
c.
Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.
Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan.
e.
Profesional kesehatan mempunyai tanggung
jawab terhadap pertukaran informasi.
f.
Individu mempunyai hak untuk menerima
atau menolak pelayanan kesehatan.
g.
Tujuan dari professional kesehatan dan
tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat berbeda.
Feedback
Nurse Perception
Judgment
Reaction Interaction Transactioan
Patient Action
Judgment
Perception
Feedback
Gambar 3.Model konsep menurut King
Berdasarkan
gambar tersebut bahwa konsep hubungan manusia menurut king terdiri komponen (Murwani
A, 2009)
;
a.
Aksi merupakan proses awal hubungan dua
individu dalam berperilaku,dalam memahami dan mengenali kondisi yang ada dalam
keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan lien untuk melakukan
kontrak atau tujuan yang diharapkan.
b.
Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang
terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon dari individu.
c.
Interaksi merupakan suatu bentuk kerja
sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam
komunikasi.
d.
Transaksi merupkan kondisi dimana antara
perawat dan klien menjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan
yang akan dilakukan.
3.
Pandangan King terhadap Keperawatan
Ruang lingkup
merupakan perspektif dari sebuah profesi.Ruang lingkup keperawatan menyediakan
aspek praktik dan teoritis disiplin. Sebuah
paradigma berguna untuk menggambarkan ruang lingkup sebuah disiplin. Paradigma keperawatan melibatkan empat
cakupan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan/situasi dan keperawata.
Asumsi-asumsi utama Imogene M.King;
a.
Keperawatan
Keperawatan merupakan
suatu proses interaksi antara klien dan perawat yang selama pengkajian, pembuatan tujuan dan menjalankannya, terjadi transaksi dan tujuan dicapai.
b.
Klien
King mengatakan
bahwa klien adalah individu (system
personal) atau kelompok (system interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa
atau masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
c.
Kesehatan.
Menurut
King,kesehatan adalah kemampuan individu untuk melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari dalam peran social yang lazim, suatu
pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerus terhadap stressor
lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yang optimum.
d.
Lingkungan.
King menyatakanlingkungan
merupakan setiap system social dalam masyarakat, system social adalah kekuatan dinamis
yang mempengaruhi perilaku social, integrasi, persepsi dan kesehatan, seperti RS, kinik, lembaga
komunitas dan industry.
4.
Asumsi King
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit
maupun implisit. Asumsi eksplisitmeliputi :
a.
Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,
dengan tujuan untuk kesehatan manusia
b.
individu
adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi
pada kegiatan waktu.
c.
proses
interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta
perawat.
d.
Manusia
sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan
komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
e.
Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah
memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f.
Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak
sama.
Sedangakan
asumsi implicit meliputi :
a.
pasien ingin
berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b.
pasien
sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan.
c.
individu
mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.
individu
mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
5.
Penegasan
Teoritis
Untuk mencapai tujuannya, King (1981) memberikan proposisi yang memperlihatkan / menggambarkan
hubungan konsep - konsep teori King sebagai berikut;
a.
Jika terdapat kekuatan perceptual dalam
interaksi perawat - klien maka akan terjadi transaksi.
b.
Jika perawat danklien melakukan transaksi maka tujuan
akan dicapai.
c.
Jika tujuan tercapai maka akan terjadi
kepuasan.
d.
Jika tujuan dicapai maka akan terjadi
asuhan keperawatan yang efektif.
e.
Jika transaksi dibuat dalam interaksi
perawat - klien, tumbuh kembang akan meningkat.
f.
Jika harapan peran dan performa peran
yang dirasakan oleh perawat dan kien sesuai maka akan terjadi transaksi.
g.
Jika konflik peran dialami oleh
perawat/klien atau oleh keduanya maka akan menimbulkan stress dalam interaksi
perawat - klien.
h.
Jika perawat memiliki pengetahuan dan
ketrampilan khusus mengkomunikasikan informasi yang sesuai kepada klien maka akan
terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian tujuan bersama.
C.
KELEBIHAN
dan
KEKURANGAN TEORI KING
Kelebihan
1.
Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap
perubahan, teori ini dapat
dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan.
2.
Teori ini merupakan serangkaian konsep
yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek
keperawatan.
3.
Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama, mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan
klien.
4.
Teori ini dapat dipakai pada semua
tatanan pelayanan keperawatan.
5.
Teori ini dapat dikembangkan dan diuji
melalui riset.
6.
Teori ini sangat penting pada kolaborasi
antara tenaga kesehatan.
Kekurangan
1.
Beberapa konsep dasar kurang jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa
stress memiliki konsekuensi positif dan menyarankan perawat harus menghilangkan
pembuat stress dari lingkungan RS.
2.
Teori ini berfokus pada system
interpersonal sehingga tujuan yang akan dicapai sangat tergantung pada presepsi
perawat dan klien yang terlibat dalam
hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
3.
Teori ini belum menjelaskan metode yang
aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,komunikasi,transaksi dan
persepsi,misalnya pasien-pasien yang tidak dapat berinteraksi dengan perawat
misalnya klien dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.
BAB II
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa
konsep keperawatan menurut king adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat danklien yang secara bersama - sama memberikan informasi
tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses
interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan
situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan,
mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.
Saran
1.
Setiap
pembaca bisa memahami makalah ini dan mengerti tentang teori konsep keperawatan
menurut king ini.
2.
Setiap
pembaca bisa mengaplikasikannya dalam praktek keperawatan menurut king ini.
3.
Setiap
pembaca bisa mencari lebih banyak lagi literatur dan pemahaman lainnya tentang
konsep keperawatan menurut king.
4.
Dan
semoga teori ini bisa bermanfaat dalam praktek keperawatan, dan seharusnya dalam
setiap teori keperawatan harus fokus minimalnya terhadap satu aspek proses
perawatan. Seperti teori king ini yang memfokuskan kepada fase-fase perencanaan
dan implementasi dalam proses perawatan. Serta Perawat dan pasien saling
memikirkan pencapaian tujuan, meneliti sarana-sarana untuk mencapai tujuan
bertransaksi dan meraih tujuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat,
Aziz Alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Jakara:
Salemba Medika
Potter,
Patricia A. 2005. Buku Ajar FundamentalKeperawatan : Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC
Hidayat,Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2.Penerbit
Salemba Medika :Jakarta
Potter.2009. Fundamental
of Nursing Fundamental Keperawatan buku
1 edisi 7.Penerbit Salemba Medika :Jakarta
Alligood,Martha
Raile.2014. Nursing Theorists and their work
8th edition.Elsevier :USA
Muwarni
A.2009.Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan.Fitramaya :Yogyakarta
Alligood,Martha Raile. 2006. Nursing
Theory;Utilization and Application 3th edition.Mosby
Elseiver:USA.
Stress memiliki konsekuensi positif di kekurangan teori, maksudnya apa ya?
BalasHapus